Jumat, 10 Februari 2012

Ingin Beri Bukti

MALANG- Sebagai debutan di pentas Indonesia Super League (ISL) musim ini, Catur Pamungkas memang belum mendapat banyak kesempatan tampil sebagai starter dalam skuad Singo Edan. Namun namanya mulai mendapat perhatian publik bahkan sempat dijuluki ‘The Next Ahmad Bustomi’.
Catur yang juga berasal dari Karangploso dianggap memiliki gaya main mirip dengan seniornya yang kini telah berlabuh di Mitra Kukar Tenggarong tersebut. Sebagai seorang gelandang, mantan pemain Persekam Metro FC ini dinilai memiliki visi mumpuni untuk mengotaki permainan di lini tengah.



Namun pemain kelahiran 19 Juli 1989 itu bertekad terus meningkatkan kemampuannya. Selagi menjadi awak skuad dengan reputasi mentereng sekelas Arema, dia berharap kesempatan emas ini sebagai modal untuk menambah jam terbang di kompetisi kasta tertinggi tanah air.
Sekalipun harus bersaing dengan rekan-rekannya yang terbilang lebih senior, sebut saja Kim Young Hee, Johan Ibo, Anggo Julian ataupun Dudi Hidayat, jebolan Persema Junior itu mengaku tak gentar.
“Justru ini menjadi penggemblengan bagi saya untuk menjadi pemain bola profesional. Persaingan adalah sesuatu yang wajar dan saya masih harus banyak belajar,” ungkapnya kepada Malang Post.
Pemain berusia 22 tahun ini berharap bisa mendapat kesempatan main lebih banyak demi menjawab kepercayaan pelatih yang menilainya layak menjadi penggawa Singo Edan. “Kalau dipercaya pelatih, tentu saya berharap memiliki kesempatan main lebih banyak. Saya ingin membuktikan bahwa Arema tak salah merekrut saya sekaligus membanggakan keluarga. Apalagi saya arek Ngalam asli,” serunya.
Di luar kesibukannya mengolah si kulit bundar, Catur adalah pemuda yang sangat menggandrungi aliran musik reagae. Tak heran bila setiap tur, dia banyak menghabiskan waktu mendengarkan musik reagae macam One Love, Three Little Birds ataupun Redepstionsong.
Bahkan bila ada waktu senggang, pemilik nomor punggung 11 Arema itu memilih main band bersama teman-teman sekampungnya. Hal itu dianggapnya sebagai sarana untuk melepas penat setelah banyak menghabiskan waktu di lapangan. “Jadi kalau ada waktu kosong di rumah, saya biasanya main band sama teman-teman kampung,” ungkap pengidola Bob Marley tersebut. [malang-post]

"Salam Satu Jiwa"
saTHREEa WirA